Wednesday, September 09, 2009

Tuntunan Praktis Sakaratul Maut dan Tajhizul Mayyit (Bagian Kedua: Memandikan Mayat)

. Wednesday, September 09, 2009

Tuntunan Praktis Sakaratul Maut dan Tajhizul Mayyit (Bagian Kedua: Memandikan Mayat)

Memandikan mayat merupakan salah satu yang harus dilakukan sebagai penghormatan terhadap jenazah dan sebagai bagian dari tuntunan Rasulullah Saw. Hal-hal yang perlu disiapkan sebelum memandikan mayat antara lain:
1. Orang-orang yang akan memandikannya. Orang-orang tersebut harus diusahakan:
a. Anggota keluarga atau yang dianggap sebagai anggota keluarga yang sejenis kelamin dengan si mayat.
b. Jika memerlukan bantuan tenaga yang berlainan jenis, diusahakan dari anggota keluarga terdekat si mayat, misalnya suamiya.
c. Orang yang akan memandikan mayat bersih dari hadats kecil dan besar. Perempuan menstruasi dimakruhkan untuk memandikan mayat.
d. Orang yang akan memandikan mayat bersedia untuk tidak menceritakan kepada siapa pun terhadap apa pun yang dialaminya ketika memandikan mayat.
e. Anak-anak di bawah umur bisa dimandikan orang yang tidak sejenis kelamin.
2. Air bersih yang cukup untuk membersihkan sekujur badan mayat.
3. Dianjurkan untuk memberikan sejenis kembang pengharum (sidr) yang segar di dalam air itu.
4. Tempat untuk memandikan mayat diusahakan di tempat yang bernaung atau di bawah atap, atau dalam kamar tertentu.
5. Kain yang panjang dan lebar, yang dapat menutupi si mayat dari pandangan orang lain. Siraman air di tas kain dan tangan menggosok di bawah kain.
6. Benda penyanggah, yang akan menyanggah bagian kepala, dada, perut, punggung, lutut dan kaki si mayat. Diusahakan dari bahan yang sama besarnya dan tidak keras dan kasar. Mayat juga bisa dimandikan di atas kaki orang yang duduk berhadap-hadapan sambil meluruskan kaki.
7. Perlengkapan mandi, antara lain:
a. Handuk dan kain pering
b. Kain bersih penutup aurat sesudah mandi.
c. Sabun, sebagai pengganti daun sidr
d. Sampo, sebagai pengganti daun khitmiy, sejenis daun yang mengeluarkan busa.
e. Sikat gigi dan odol
f. Sisir
g. Kapas untuk menutupi bagian yang berongga atau berlubang karena luka.
h. Korek telinga
i. Parfum
j. Gunting kuku
k. Gunting untuk merapikan rambut,jenggot, atau kumis si mayat (kalau dianggap perlu)
l. Dan bahan-bahan atau keperluan lain yang tidak mengandung najis atau unsur haram lainnya.
 
Cara Memandikan Mayat:
Setelah segalanya tersedia, maka cara memandikan mayat sebagai berikut:
1. Petama kali dilakukan niat untuk memandikan mayat karena Allah, lalu membaca basmalah
2. Membersihkan bagian luka (kalau ada), kemudian dua lubang di bagian punggung mayat. Diusahakan yang menggosok bagian-bagian inti aurat si mayat ialah anggota keluarga terdekatnya.
3. Membuang kotoran atau najisnya dengan cara menekan bagian perut perlahan-lahan, terutama kalau mayat sedang hamil.
4. Membersihkan seluruh anggota badan dengan sabun.
5. Membersihkan rambutnya dengan sampo.
6. Tidak ada ketentuan maksimal, yang ada ketentuan minimal tiga, lima, atau tujuh kali mayat dibersihkan dengan air bersih, sesuai hadis Nabi.
7. Membuka semua benda-benda yang melekat pada diri si mayat, seperti cincin, perhiasan, termasuk perban.
8. Giginya disikat pelan-pelan menggunakan odol, hidung dan telinga dibersihkan.
9. Diusahakan tidak melihat inti aurat mayat.
10. Setelah segalanya bersih, maka mayat diwudlukan, sebagaimana disebutkan dalam hadis Shahih.
11. Rambut disisir, kumis dan jenggot dirapikan, kalau perlu menggunakan gunting.
12. Kuku dibersihkan dan dirapikan, kalau perlu menggunakan gunting kuku.
13. Kita dianjurkan untuk menghiasi mayat seperti menghiasi pengantin, sesuai hadis Nabi ishna’u bi mautakum ka ma tashna’una bi ‘araisikum.
Bersambung ke bagian 3

 

0 comments:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Post a Comment

Please Leave Your Comment Here, But Remember NO SPAM!

 
IP
visitors browsers counter
Add to Technorati Favorites
Msn bot last visit
This Blog is proudly presented by Blog Ramadhan | Thanks to bacayuk.blogdetik.com