Sunday, September 13, 2009

ImHalal.com

. Sunday, September 13, 2009
0 comments

Mesin Pencari ImHalal.com Diluncurkan

Umat Islam di seluruh dunia mendapat fasilitas baru untuk lebih nyaman berselancar di internet. Mesin pencari di dunia maya, atau kerap disebut search engine, bernapaskan Islam pertama di dunia, kemarin diluncurkan di Beirut, Lebanon. Mesin itu bernama ImHalal.com yang merupakan metamorfosis dari ungkapan 'I am halal' (saya halal).

ImHalal bekerja dengan menyaring material di internet yang haram untuk dilihat. Hanya materi yang aman dan sesuai ajaran Islam yang bisa muncul saat pencarian dijalankan dengan perangkat lunak tersebut.

Reza Sardeha, pendiri AZS Media Group yang menciptakan mesin pencari tersebut mengungkapkan bahwa ide untuk melahirkan ImHalal lahir setelah rekannya protes dengan kinerja mesin pencari yang kini ada seperti Google dan Yahoo. Menurut Reza, rekannya itu mengungkapkan bahwa mesin pencari di internet masih menampilkan materi pornografi yang tidak sesuai ajaran Islam.

Mesin pencari ImHalal, tutur dia, bekerja dengan memblokir situs-situs bermuatan 'terlarang'. Selain itu, ImHalal juga memblokir kata-kata yang terkait dengan benda haram seperti babi, bir, narkoba, juga kata-kata yang terkait dengan perilaku haram seperti gay, lesbian, bunuh diri, seksi, dan sebagainya.

Saat ini, menurut Reza, mesin pencari ImHalal hadir dengan 15 bahasa yang berbeda termasuk Inggris, Persia, Arab, dan sebagainya. Lewat fasilitas tersebut, dia berharap perangkat lunak buatannya bisa membantu umat Islam secara luas untuk nyaman berselancar di internet. ''Perusahaan kami memprediksi, pengakses terbesar berasal dari Timur Tengah,'' ujar dia.

Dia menambahkan bahwa mesin pencari tersebut bisa menjadi alternatif bagi masyarakat yang khawatir dengan material yang tersebar di internet. ''Selama ini kami yakin bahwa tidak sedikit umat Islam yang menghindari internet, dan meminta anak-anak untuk menjauhinya karena takut dengan isi di dalamnya,'' kata Reza menambahkan. Padahal, dia sangat yakin, jika dimanfaatkan dengan baik, internet bakal membantu kemajuan umat Islam.

Seorang warga Beirut, Ali Gebran, mengaku bahwa karakter mesin pencari bisa mempengaruhi keputusannya dalam mengakses internet. Lahirnya ImHalal pun dinilainya sangat fantastis. Dengan adanya mesin pencari tersebut, dia menyatakan tidak khawatir lagi membiarkan anaknya berselancar di dunia maya.

Rencananya, mesin pencari tersebut juga akan dilengkapi dengan jadwal waktu shalat serta kutipan-kutipan ayat Alquran. Produsen ImHalal berharap, mesin pencari buatannya itu bisa cepat berkembang menyaingi Yahoo maupun Google. The Daily Star

[ Baca Selengkapnya ]...

Anti-Masjid di Denmark

.
0 comments


Kampanye Anti-Masjid di Denmark
Danish People's Party - DPP (Partai Rakyat Denmark) yang beraliran ekstrim kanan dan merupakan sekutu utama pemerintah, Rabu (9/9), kemarin, meluncurkan kampanye besar-besaran melawan pembangunan masjid-masjid di negaranya, setelah sebelumnya (27/8) dewan kota Kopenhagen menyetujui draft rencana pembangunan sebuah masjid di kawasan barat laut ibukota.

DPP merupakan satu-satunya partai yang menentang pembangunan masjid tersebut. Tidak ada partai lain dalam pemerintahan lokal yang mengkhawatirkan hal itu. Pembangunan dilakukan melalui donasi pribadi dan diperkirakan akan menghabiskan dana antara 40 hingga 50 juta kroner (Rp75 miliar hingga Rp93 miliar).

“Politisi pemerintah kota Kopenhagen memutuskan untuk mendirikan sebuah masjid besar di tengah kota,” tulis partai itu dalam sebuah iklan satu halaman penuh yang dipublikasikan di beberapa harian Denmark.

Iklan dengan gambar Masjid Biru di Istanbul dengan bulan sabit dan dua pedang di kubahnya ini menyatakan dana pembangunan masjid tersebut berasal dari rezim terror Iran.

Iklan juga mengkritik rencana pembangunan masjid kedua di kawasan pinggiran selatan Amager dan mengklaim proyek itu didanai oleh diktator Arab Saudi.

DPP berjanji akan mengadakan sebuah referendum atas pembangunan masjid-masjid di negara Skandinavia itu. Bermain politik, partai tersebut mengaitkan kampanye anti-masjid dengan pemilihan pemerintah kota mendatang.

“Semakin banyak perwakilan dari DPP terpilih dalam pemilihan lokal pada tanggal 17 November mendatang, semakin besar perlawanan terhadap cengkeraman Islamis, juga di kota kalian.”

Dalam pemilihan parlemen tahun 2007, DPP memperoleh 25 kursi dari 179 kursi yang tersedia dan menjadi partai terbesar ketiga di Denmark. Meski tidak menjadi bagian dari kabinet, partai ini tetap menjalin kerjasama erat dengan partai-partai pemerintah dalam sebagian besar isu.

Sementar itu, Walikota Kopenhagen untuk Kesehatan dan Perawatan, Mogens Lonborg, mengkritik kampanye anti-masjid dan menuduhnya sebagai bagian dari upaya untuk merusak kebebasan beragama.

“Saya tidak peduli pada kampanye itu. Kita memiliki kebebasan di Denmark, dan jika kau mencoba untuk menghalangi kaum Muslim berkumpul di masjid, saya pikir itu merusak kebebasan beragama,” ujar Lonborg kepada MetroXpress seperti dilansir Islamonline.

Klaus Bondam, walikota untuk teknologi dan lingkungan, juga menentang kampanye anti-masjid tersebut.

“DPP berpendapat bahwa mereka dapat mengumpulkan suara untuk menjalankan kampanye melawan Muslim di kota ini,” ujar Bondam.

“Saya yakin sebagian besar orang di Kopenhagen, seperti saya, akan menggelengkan kepala dan mengabaikan iklan tersebut, berdasarkan kebijakan mereka yang xenophobik (ketakutan akan sebuah kelompok masyarakat) dan ketakutan akan kebebasan beragama,” imbuh dia.

Jumlah umat Islam di Denmark sekitar 200.000 atau 3.5 persen dari 5.4 juta total penduduknya. Islam merupakan agama terbesar kedua di negara tersebut setelah Gereja Protestan Lutheran.

Hubungan Denmark dengan dunia Islam telah mengalami ketegangan semenjak kasus kartun pelecehan Nabi Muhammad SAW. Kartun yang dipublikasikan sebuah harian nasional pada tahun 2005 itu telah memicu kemarahan dan protes dari beberapa negara Muslim.

[ Baca Selengkapnya ]...

Media Australia tentang Islam Cenderung Manipulatif

.
0 comments

Pemberitaan tentang Islam oleh media Australia mendapat kritikan. Sajian yang diberitakan oleh pers Australia tentang Islam sering tak sesuai kenyataan.

Menurut Presiden Perhimpunan Persahabatan Syria-Australia Queensland, Ghenwa A Kassrawi, pola pemberitaan jurnalis Barat, termasuk Australia, umumnya masih sangat bias dan cenderung manipulatif tentang Islam dan situasi Timur Tengah (Timteng). Hal ini karena realitas faktual sering berbeda dari data media yang disajikan ke publik.

Penilaian tentang pemberitaan media Barat yang cenderung manipulatif dan sensasional tentang Islam dan Arab Muslim di Timur Tengah itu mengemuka dalam dialog akademis

Dalam dialog akademis Sekolah Jurnalistik dan Komunikasi Universitas Queensland (SJC-UQ) bertajuk "Peliputan Islam: Representasi dan Realitas" yang berlangsung Kamis malam (10/9) di gedung Sir Liew Edwards UQ, St Lucia itu Kassrawi bahkan mengatakan, media Barat --termasuk Australia-- masih menyajikan berita yang menyesatkan tentang Islam dan Timur Tengah. "Kawasan Timur Tengah itu tidak semuanya tentang Islam dan Arab Muslim karena ada agama-agama selain Islam di sana. Terus, tidak semua orang Arab beragama Islam karena di sana ada juga penganut Kristen dan Yahudi. Banyak dari mereka itu hidup berdampingan secara harmonis," paparnya.

Namun pemberitaan media Barat tentang Islam dan situasi Timur Tengah selama ini, kilahnya, justru didominasi oleh pandangan egosentris yang sangat bias budaya. "Sepatutnya budaya bangsa tertentu diinterpretasi sesuai dengan sistem nilai mereka, bukan sistem nilai wartawan (Barat)," kata Kassrawi yang juga penyiar Radio 4EB FM Brisbane ini.

Dialog akademis yang dipandu Anthony Frangi itu juga menghadirkan wartawan Belanda yang pernah lama bertugas di Timur Tengah, Joris Luyendijk, wartawan lepas Australia, John Birmingham, dan dosen senior JC-UQ, Dr.John Harrison. Joris Luyendijk memaparkan pengalamannya meliput di sejumlah negara Timur Tengah, seperti Mesir, Siria, Irak, dan teritori Palestina.

Penulis buku laris di Belanda, "Fit to Print: Misrepresenting the Middle East" (Agustus 2009) ini mengeritik pola dan model pemberitaan banyak media cetak dan elektronika Barat yang sangat bias dan tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya. Dalam kasus terorisme misalnya, Luyendijk mengatakan, banyak media Barat menggambarkan bahwa publik Arab Muslim cenderung mendukung Usamah bin Ladin dan berniat menghancurkan Barat hanya karena tidak ada aksi demonstrasi rakyat menentang pendiri kelompok Alqaidah ini.

Menurut dia, realitas bahwa tidak adanya demonstrasi menentang Usamah bin Ladin di banyak negara Timur Tengah itu bukan disebabkan oleh "faktor budaya" melainkan "faktor struktur politik" yang tidak memudahkan rakyatnya untuk menggelar aksi unjuk rasa. Dosen senior JC-UQ, Dr John Harrison, pun mengakui bahwa media Barat cenderung memandang situasi Timur Tengah secara "monolitis".

Indahnya Hidup Dengan Kasih Sayang

.
0 comments

MAHASUCI Allah, Zat yang mengaruniakan kasih sayang kepada makhluk-makhluk-Nya. Tidaklah kasih sayang melekat pada diri seseorang, kecuali akan memperindah orang tersebut, dan tidaklah kasih sayang terlepas dari diri seseorang, kecuali akan memperburuk dan menghinakan orang tersebut. Betapa tidak? Jikalau kemampuan kita menyayangi orang lain tercerabut, maka itulah biang dari segala bencana, karena kasih sayang Allah hanya akan diberikan kepada orang-orang yang hatinya masih memiliki kasih sayang.
Karena itu, tidak bisa tidak, kita harus berjuang dengan sekuat tenaga agar hati nurani kita hidup. Kita bisa mengasahnya dengan merasakan keterharuan dari kisah orang yang rela meluangkan waktu untuk memperhaikan orang lain. Kita dengar bagaimana ada orang yang rela bersusah-payah membacakan buku, koran, atau juga surat kepada orang-orang tuna netra, sehingga mereka bisa belajar, bisa dapat informasi, dan bisa mendapatkan ilmu yang lebih luas.
Rasulullah SAW bersabda, "Allah mempunyai seratus rahmat (kasih sayang), dan menurunkan satu rahmat kepada jin, manusia, binatang, dan hewan melata. Dengan rahmat itu mereka saling berbelas-kasih dan berkasih sayang, dan dengannya pula binatang-binatang buas menyayangi anak-anaknya. Dan Ia menangguhkan 99 bagian rahmat itu sebagai kasih sayang-Nya pada hari kiamat nanti" (HR. Muslim).
Dari hadits ini tampak bahwa walau hanya satu rahmat-Nya yang diturunkan ke bumi, namun dampaknya bagi seluruh makhluk sungguh luar biasa dahsyatnya. Karenanya, sudah sepantasnya jika kita merindukan kasih sayang, perhatian, dan perlindungan Allah SWT. Tanyakanlah kembali pada diri ini, sampai sejauhmana kita menghidupkan kalbu untuk berkasih sayang dengan makhluk lain.
Kasih sayang dapat diibaratkan pancaran sinar matahari di pagi hari. Dari dulu sampai sekarang ia terus-menerus memancarkan sinarnya, dan ia tidak mengharap sedikit pun sang cahaya yang telah terpancar kembali pada dirinya. Seharusnya seperti itulah sumber kasih sayang di kalbu kita, ia benar-benar melimpah terus tidak pernah ada habisnya.
Untuk memunculkan kepekaan dalam menyayangi orang lain, kita bisa mengawalinya dengan menyayangi diri sendiri terlebih dulu. Mulailah dengan menghadapkan tubuh ini ke cermin seraya bertanya-tanya: Apakah wajah indah ini akan bercahaya di akhirat nanti, atau justru sebaliknya, wajah ini akan gosong terbakar nyala api Jahannam?
Tataplah hitamnya mata kita, apakah mata ini, mata yang bisa menatap Allah, menatap Rasulullah SAW, menatap para kekasih Allah di surga kelak, atau malah akan terburai karena maksiat yang pernah dilakukannya? Bibir kita, apakah ia akan bisa tersenyum gembira di surga sana atau malah bibir yang lidahnya akan menjulur tercabik-cabik?.
Perhatikan pula tubuh tegap kita, apakah ia akan berpendar penuh cahaya di surga sana, sehingga layak berdampingan dengan pemiliki tubuh mulia, Rasulullah SAW, atau tubuh ini malah akan membara, menjadi bahan bakar bersama hangusnya batu-batu dalam kerak Jahannam?
Bersihnya kulit kita, renungkanlah apakah ia akan menjadi indah bercahaya ataukah akan hitam legam karena gosong dijilat lidah api Jahannam? Mudah-mudahan dengan bercermin sambil menafakuri diri, kita akan lebih mempunyai kekuatan untuk menjaga diri kita.
Jangan pula meremehkan makhluk ciptaan Allah, sebab tidaklah Allah menciptakan makhluk-Nya dengan sia-sia. Semua yang Allah ciptakan penuh dengan ilmu dan hikmah. Semua yang bergerak, yang terlihat, yang terdengar, dan apa saja karunia Allah Azza wa Jalla adalah sarana bertafakur kalau hati ini bisa merabanya dengan penuh kasih sayang.
Dikisahkan di hari akhir datang seorang hamba ahli ibadah kepada Allah dengan membawa aneka pahala ibadah, tetapi Allah malah mencapnya sebagai ahli neraka, mengapa? Ternyata karena suatu ketika si ahli ibadah ini pernah mengurung seekor kucing sehingga si kucing tidak bisa mencari makan dan tidak pula diberi makan sampai ia mati kelaparan. Ternyata walau ia seorang ahli ibadah, laknat Allah tetap menimpanya, karena tidak menyayangi makhluk lain.
Tetapi ada kisah sebaliknya, suatu waktu seorang wanita berlumur dosa sedang beristirahat di pinggir sebuah oase yang berair dalam di sebuah lembah padang pasir. Tiba-tiba datanglah seekor anjing yang menjulur-julurkan lidahnya seakan sedang merasakan kehausan yang luar biasa. Melihat kejadian ini, tergeraklah si wanita untuk menolongnya. Dibukalah slopnya untuk dipakai menceduk air, setelah air didapat, diberikannya pada anjing yang kehausan tersebut. Subhanallah, dengan izin Allah, terampunilah dosa wanita ini. Demikianlah, jika hati kita mampu meraba derita makhluk lain, insya Allah keinginan untuk berbuat baik akan muncul dengan sendirinya.
Hidupnya hati hanya dapat dibuktikan dengan apa yang bisa kita lakukan untuk orang lain dengan ikhlas. Apa artinya hidup kalau tidak punya manfaat? Padahal hidup di dunia cuma sekali dan itupun hanya singgah sebentar saja. Tidak ada salahnya kita terus berpikir dan bekerja keras untuk menghidupkan kasih sayang di dalam hati. Seseorang yang memiliki rasa kasih sayang di dalam hatinya, maka Allah akan mengaruniakan kemudahan mencari rezeki baginya dan mudah pula dalam menafkahkannya di jalan Allah, mudah dalam mencari ilmu dan mudah pula dalam mengajarkannya, mudah dalam melatih kemampuan diri dan mudah pula dalam membela orang lain yang teraniaya, subhanallah.
Cara lain yang dianjurkan Rasulullah SAW untuk menumbuhkan rasa kasih sayang adalah bersilaturahmi kepada orang-orang yang dilanda kesulitan. Datanglah ke daerah terpencil, tengok saudara-saudara kita di rumah sakit, atau pula dengan selalu mengingat umat Islam yang sedang teraniaya dan terkena bencana, seperti di Irak, Iran, Palestina, atau di tempat-tempat lainnya.
Belajarlah terus untuk melihat orang yang kondisinya jauh di bawah kita, insya Allah hati kita akan melembut karena senantiasa tercahayai pancaran sinar kasih sayang. Dan hati-hatilah bagi orang yang bergaulnya hanya dengan orang-orang kaya, orang-orang terkenal, para artis, atau orang-orang elit lainnya, karena yang akan muncul justru rasa minder dan perasaan kurang dan kurang akan dunia ini, masya Allah.
Penulis : Abdullah Gymnastiar

Saturday, September 12, 2009

Oseng-oseng Kikil

. Saturday, September 12, 2009
0 comments

Oseng-oseng Kikil
Bahan-bahan :
  • 1/2 kg kikil, potong kecil, rebus sampai empuk
  • 4 siung bawang putih, cincang
  • 8 siung bawang merah, iris
  • 10 butir cabe hijau, iris
  • 1 ruas lengkuas, keprak
  • 2 lembar daun salam
  • 1 papan petai, ambil isinya
  • Kecap manis
  • Saus tiram
  • Garam
  • Air secukupnya
    • Cara Mengolah :
      • Tumis bawang merah, bawang putih, lengkuas, daun salam dan cabe hijau sampai wangi.
      • Masukkan kikil rebus, petai tambahkan sedikit air.
      • Masukkan kecap manis, saus tiram, garam. Masak hingga kuah mengering


[ Baca Selengkapnya ]...

Sekolah di Belgia Larang Jilbab

.
0 comments

Pandangan miring tentang jilbab di dunia Barat masih berkembang. Salah satu buktinya terlihat di Belgia. Sekolah berbahasa Belanda di daerah Franders, Belgia, Jumat (11/9) waktu setempat mengumumkan pelarangan jilbab di sekolah kepada murid-muirdnya.

Pelarangan ini pun mempengaruhi 700 sekolah di wilayah utara Franders, juga sebagian sekolah di ibukota Belgia, Brussels. Sebelumnya, pelarangan serupa juga diumumkan di dua sekolah di daerah Antwerp dan menyebabkan para muridnya berunjuk rasa menentang kebijakan tersebut.

Menanggapi protes para pelajar, pengadilan tinggi Belgia memutuskan agar para pengelola sekolah tidak mengambil keputusan semaunya sendiri. Pihak pengadilan akan membuat aturan soal tampilan murid-murid sekolah Selasa pekan mendatang.

Sebelumnya, pihak pengelola sekolah di Belgia telah menikmati otonomi yang diberikan pemerintah. Sepertiga sekolag di Belgia mengizinkan penggunaan jilbab, sebagian lainnya melarang, dan sisanya tidak membuat aturan yang baku soal jilbab.

Pihak pengelola sekolah di Flemish (kota utama di daerah Antwerp) menjelaskan bahwa pelarangan jilbab itu tidak akan diterapkan seketika. Mereka berpendapat bahwa aturan tersebut harus diterapkan bertahap mulai tahun akademik mendatang.

Perdebatan soal jilbab, sebelumnya juga terjadi di kalangan warga Belgia yang berbahasa Prancis, atau dikenal dengan istilah Wallonia, juga warga Brussels. Secara luas, perdebatan ini sebenarnya juga masih berkembang di sebagian negara-negara Eropa dalam beberapa tahun terakhir.

Happy Iedil Fitri

.
0 comments

Happy Iedil Fitri 1430 H / 2009 M


[ Baca Selengkapnya ]...

Thursday, September 10, 2009

Manisan Mangga Basah & Kering

. Thursday, September 10, 2009
0 comments

Bahan – bahan :

  • 10 kg mangga indramayu mengkal
  • 10 liter larutan garam
  • 10 liter larutan kapur
  • 10 liter larutan metabisulfit
  • 10 liter larutan gula 40%
  • 50 gram asam sitrat
  • 250 gram cabai merah, di blender kasa
  • 6 gram natrium benzoat
  • 2 sendok teh vanili

Cara Membuat :

  • Kupas tipis-tipis kulit buah mangga. Potong-potong daging buah menjadi bentuk yang menarik
  • Rendam potongan mangga dalam larutan garam selama 8 jam, cuci bersih dan tiriskan.
  • Rendam potongan mangga dalam larutan kapur selama 4 jam, lalu cuci bersih dan tiriskan.
  • Rendam buah mangga dalam larutan natrium metasulfit selama 1 jam sambil diaduk-aduk perlahan. Cuci bersih, lalu tiriskan.
    • Manisan mangga basah :
  • Campurkan larutan gula, asam sitrat, vanili, dan cabai merah. Rendam potongan mangga dalam larutan tersebut selama 24 jam. Angkat dan tiriskan.
  • Timbang sisa larutan gula. Tambahkan 200 gram gula pasir untuk setiap 1 liter sisa larutan gula. Rebut dan biarkan mendidih selama 15 menit, lalu dinginkan. Tambahkan lagi asam sitrat, lalu rendam kembali potongan mangga selama 24 jam. Lakukan hal demikian sampai 3 kali. Tiriskan, lalu siram dengan air panas.
  • Taburkan natrium benzoat, aduk rata.
  • kemas manisan. Sebelum di-sealer, tambahkan larutan gula 60% sebanyak 1/2 bagian berat manisan. Simpan dalam lemari es.
    • Manisan Mangga Kering :
  • Campurkan larutan gula, asam sitrat, dan vanili. Rendam potongan mangga dalam larutan tersebut selama 24 jam. Angkat dan tiriskan.
  • Taburkan natrium benzoat, aduk rata
  • Jemur di bawah sinar matahari sampai kering atau menggunakan oven. Selama dijemur, taburi dengan gula pasir.
  • Kemas manisan.

Tip :

  • Jika buah mangga yang digunakan sudah berasa asam, asam sitrat tidak perlu ditambahkan
Natrium Benzoat : digunakan untuk mengawetkan manisan. Penggunaannya tidak lebih dari 1 g/kg bahan. Bahan ini bisa didapatkan di toko kimia. Gunakan natrium benzoat hanya bila diperlukan saja. Jika manisan memiliki daya simpan yang cukup lama, maka natrium benzoat boleh tidak dipakai.Natrium Metasulfit : digunakan sebagai bahan pengawet serta mempertahankan warna buah dan sayur. Pengawet ini hanya boleh ditambahkan tidak lebih dari 100 mg/kg bahan
Asam sitrat : ditambahkan di setiap proses perendaman sebagai bahan penyegar manisan dan pengawet. Diberikan sekitar 0.5 – 1% dari berat larutan gula yang digunakan. Untuk buah dan sayur yang sudah berasa asam, tidak perlu ditambah asam sitrat. Bahan ini bisa didapatkan di toko kimia atau toko kue.


[ Baca Selengkapnya ]...

Manisan Pala Kering

.
0 comments

Bahan – bahan :

  • 10 kg buah pala matang
  • 10 liter larutan garam
  • 10 liter larutan kapur
  • 10 liter larutan natrium metabisulfit
  • 10 liter larutan gula 30%
  • 50 gr asam sitrat
  • 2 sdt vanili
  • 7 gr natrium benzoat

Cara Membuat :

  • Kupas lapisan luar kulit buah tipis-tipis, lalu buat sayatan membentuk bunga atau sesuai selera dan buang bijinya.
  • Rendam buah pala dalam larutan garam selama semalam, lalu rendam dalam larutan kapur selama 4 jam. Tiriskan.
  • Rendam buah pala dalam larutan natrium metabisulfit selama 1 jam sembil diaduk-aduk perlahan. Cuci kembali dan tiriskan.
  • Campurkan larutan gula, asam sitrat, dan vanili. Rendam buah pala dalam larutan tersebut selama 24 jam. Angkat dan tiriskan.
  • Taburkan natrium benzoat, aduk rata
  • Jemur di bawah sinar matahari sampai kering atau menggunakan oven. Selama dijemur, taburi dengan gula pasir.
  • Manisan siap dikemas.
Natrium Benzoat : digunakan untuk mengawetkan manisan. Penggunaannya tidak lebih dari 1 g/kg bahan. Bahan ini bisa didapatkan di toko kimia. Gunakan natrium benzoat hanya bila diperlukan saja. Jika manisan memiliki daya simpan yang cukup lama, maka natrium benzoat boleh tidak dipakai.
Natrium Metasulfit : digunakan sebagai bahan pengawet serta mempertahankan warna buah dan sayur. Pengawet ini hanya boleh ditambahkan tidak lebih dari 100 mg/kg bahan
Asam sitrat : ditambahkan di setiap proses perendaman sebagai bahan penyegar manisan dan pengawet. Diberikan sekitar 0.5 – 1% dari berat larutan gula yang digunakan. Untuk buah dan sayur yang sudah berasa asam, tidak perlu ditambah asam sitrat. Bahan ini bisa didapatkan di toko kimia atau toko kue.
Tip:
  • Buah pala yang baik untuk dijadikan manisan adalah buah yang telah tua, dagingnya masih keras, segar, dan besarnya seragam.
  • Untuk mempercantik penampilan, tambahkan pewarna makanan.


[ Baca Selengkapnya ]...

Kue Corn Flakes Coklat

.
0 comments


Bahan:
Coklat masak pekat
Cornflakes
Vanili(sedikit saja)

Cara membuat:
-Tim coklat hingga meleleh.
-Masukkan vanili,aduk rata.
-Masukkan cornflakes.
-Buat bulatan dengan 2 sendok.
-Simpan di kulkas.
-Sajikan dingin.




[ Baca Selengkapnya ]...

Kue Corn Flakes

.
0 comments


Bahan :
Mentega : 125 gram
Gula halus : 75 gram
Terigu : 100 gram
Tepung Maizena : ¼ gelas
Telur : 1 butir
Vanili : ¼ sdt
Baking Powder : ½ sdt
Corn Flakes atau emping jagung, tumbuk kasar.
Cara membuat :
Kocok mentega dan gula halus sampai kembang. Masukkan telur. Kocok hingga kembang dan berwarna putih. Masukkan vanili, baking powder, tepung maizena dan emping jagung. Terakhir masukkan terigu aduk rata. Ambil adonan sebanyak 1 sendok teh satu demi satu. Atur di atas loyang yang telah disemir mentega. Bakar hingga matang.


[ Baca Selengkapnya ]...

Keu Lidah Kucing

.
0 comments

Lidah Kucing

Bahan:
250 gr mentega (bisa dicampur Blue band & Wisjman, biar wangi)
200 gr gula halus
250 gr terigu (segi tiga)
5 btr putih telur
1 sdt Vanili


Cara membuat :

- kocok mentega dan gula sampai lembut, masukkan putih telur sedikit demi sedikit sambil terus dikocok tanpa henti, matikan mixer masukkan terigu dan vanili aduk rata.

- masukkan adonan kedalam plastik segitiga, gunakan spuit lubang bulat diameter lk. 1cm.

- semprotkan pada loyang yg sudah dioles mentega dan ditabur tepung sepangang lk. 5cm, kasih jarak tiap semprotan.

- udah dech siap dioven hingga kecoklatan.



BIJI KETAPANG

.
0 comments



Bahan :
450 gr tepung terigu (kalo aku Cuma 400 gr)
200 gr kelapa setengah tua, bersihkan, parut (kalo aku cuma 150 gr)
1 butir telur, kocok rata
100 gr margarin
150 gr gula pasir
Garam secukupnya (1 sdt garam)
Vanili secukupnya (1 sachet vanili)
Minyak goreng secukupnya, untuk menggoreng
Cara membuat:
-Campur telur, gula pasir, garam dan vanili sampai semua bahan agak larut .
- Campur tepung dengan kelapa, dan masukan adonan bahan yang diatas tadi, aduk rata.
- Masukan margarin, aduk kembali, uleni sampai adonan tidak nempel ditangan.
- Bentuk adonan sebesar pensil, potong serong .
- Goreng dalam minyak yang telah panas hingga kuning kecokelatan. Angkat dan tiriskan (ingat apinya jangan kebesaran nanti cepat gosong) jadinya kira-kira 800gr.


[ Baca Selengkapnya ]...

Kue Putri Salju

.
0 comments

Bahan
250 gr margarine ato mentega suhu ruangan
50 gr gula halus
1 kuning telur
325 gr tepung terigu sangrai
50 gr kacang mete sangrai atau oven, cincang
gula tepung, secukupnya

Cara membuat
1. Kocok margarine/mentega dengan kecepatan sedang
2. Masukkan telur, kocok dengan kecepatan tinggi
3. Masukkan tepung terigu dan kacang, aduk sampai bisa dipulung menggunakan spatula
4. Panaskan oven 250 F
5. Ambil 1 sdt adonan, bentuk bulan sabit atau lingkaran
6. Tata pada baking pan yang sudah diolesi mentega
7. Oven sampai kekuningan
8. Angkat, dinginkan
9. Gulingkan pada gula tepung, sajikan

Tips dan informasi
- Untuk membuat kue dengan jumlah banyak alias beberapa resep. Tips dari mamahku nih: setelah mentega dkk dikocok (tahap no 1), ambil seperlunya saja untuk dicampur dengan terigu. Misalnya untuk 4 loyang membakar. Karena jika dicampur semua dengan terigu sekaligus, biasanya cepat mengeras
- Hati2 dengan vanilla, ada yang keras, setetes cukup. Ada yang tidak keras, 1/2 botol masih kurang.
- Kurangi penggunaan tangan, suhu tubuh akan membuat adonan keras

[ Baca Selengkapnya ]...

Muhasabah

.
0 comments

Biarpun 'lelatu', terasa panas juga. Cobalah kita dekatkan muka kita ke bakaran sampah, percikan lelatunya akan bikin kita tidak tahan. Paman Nabi SAW, Abu Thalib, menurut sebuah riwayat, adalah satu-satunya orang yang menerima siksa paling ringan di neraka dan, karena itu, cukup ditempatkan di 'pucuk'nya. Tetapi, lelatu api itu saja tentu membuatnya kepanasan. Peringatan agar kita tidak tersentuh api (neraka), sebenarnya, cukup banyak. Makan harta anak yatim dengan semena-mena, misalnya, bahkan disamakan dengan 'makan' api (Q. S. 4: 10), yang kadar panasnya, tentu saja, lebih dari sekadar diusap lelatunya. Menyembunyikan ilmu, bagi seorang cerdik cendekia, ancamannya 'pecut' api di hari kiamat (Hadis riwayat Abu Dawud dan Turmuzi). Bahkan, hanya dengan menyakiti tetangga, seseorang diancam api neraka (Hadis riwayat Muslim).

Manusia, adalah makhluk yang, oleh Alquran, diberi stempel kafur (pembangkang), zaluman jahula (goblok aniaya), dan halu'an (gelisah, pemberontak) yang cukup membuatnya kebal muka atau kurang peduli meski terhadap ancaman-ancaman. Pembangkangan atau mengulang-ulang kesalahan, seakan sudah menjadi sifat sehari-hari manusia. Karena itulah, agar kita tidak jatuh menjadi makhluk yang kafur, zaluman jahula, dan halu'an, sebaiknya kita sering bermuhasabah, mengkalkulasikan jumlah kekhilafan yang kita perbuat kemarin dan hari ini. Adakah sumber rezeki kita yang tidak halal? Sudah bersihkan ucapan-ucapan kita? Apakah kita sudah menunaikan zakat, serta peduli dengan nasib orang lain? Kepada tetangga, apakah kita cukup akur? Apakah kita juga memendam kemunafikan? Dan seterusnya.

Hasil muhasabah itu akan terlihat, setidaknya dari barometer seperti yang digunakan oleh Rasulullah SAW, ''Barangsiapa keadaannya hari ini lebih baik dari hari kemarin, dia adalah orang yang beruntung. Barangsiapa yang keadaannya hari ini seperti hari kemarin, dia sudah tertipu. Dan barangsiapa keadaannya hari ini lebih buruk dari hari kemarin, terkutuklah dia.'' (Hadis riwayat Hakim). Kita tentu tidak ingin menjadi orang yang tertipu, apalagi terkutuk. Kita tentunya ingin selamat, bahkan dari sentuhan lelatu pun.

Nafsu dan Amarah

.
0 comments

Suatu ketika Iskandar Agung berjalan-jalan untuk melihat kehidupan rakyatnya. Setiap ia lewat di kampung atau kota, seluruh penduduk membungkukkan kepalanya sebagai tanda hormat. Namun di suatu kota, ada seorang laki-laki yang enggan menundukkan kepalanya ketika sang pemimpin agung itu lewat. Lelaki itu menarik perhatiannya, siapakah dia. Untuk itu, ia menyuruh pengawalnya menghadirkannya ke istana.

''Mengapa kau tidak memberi hormat kepadaku,'' tanya Iskandar Agung kepada lelaki tua yang telah hadir di hadapannya. ''Ya, mengapa aku harus menghormati Tuan, padahal Tuan salah seorang pelayanku,'' jawab pak Tua seenaknya. Iskandar Agung berang mendengar jawabannya. ''Apakah kau sudah gila, berani mengatakan itu di hadapanku?'' bentaknya.

Pak Tua bukannya takut dengan hardikan Iskandar Agung. Bahkan dengan suara lantang ia berkata, ''Meski Tuan mengaku sebagai pemimpin, pada hakekatnya Tuan hanyalah budak, budak yang telah dikuasai oleh hawa nafsu dan amarah. Sedang aku telah mengalahkan keduanya.''

Kisah di atas mengisyaratkan bahwa orang merdeka (bukan budak) adalah yang dapat mengendalikan keinginan hawa nafsu dan amarahnya. Dia lebih mulia dari orang yang kaya harta tetapi terjajah hawa nafsu dan amarahnya. Orang yang mampu mengendalikan nafsunya juga disebut oleh Nabi Muhammad sebagai orang bijak.

Kemerdekaan jiwa dapat dicapai ketika seorang mensucikan dirinya (tazkiyatun nafs) dari hawa nafsu yang selalu mendorongnya melakukan perbuatan menyimpang dari asas perikemanusiaan adil dan beradab. Jika seseorang atau suatu bangsa telah memiliki kesucian diri, boleh dikata mereka telah merdeka. Suatu bangsa yang memiliki kesucian diri dari kesalahan amal akan mampu mengatasi segala kekuatan yang mengancam kemerdekaan bangsanya.

Orang-orang bijak mengatakan, ''Merdekakanlah dirimu dari segala jeratan dunia yang bukan hakmu. Engkau tak akan mampu menguasai sesuatu yang bukan hakmu.'' Allah SWT berfirman, ''Sungguh amat beruntung orang yang mampu memerdekakan dirinya.'' (Q. S. 87: 14).

Menjaga Pandangan

.
0 comments

Mahasuci Allah yang telah membekali kita pandangan, pendengaran, dan hati agar kita bersyukur. Mahaindah Kasih Sayang-Nya yang telah mengizinkan kita untuk menikmati warna-warni alam semesta, aneka rupa bentuk benda-benda. Shalawat mari kita lantunkan pada Rasul Muhammad terkasih, yang telah menunjukkan pada kita, bagaimana semestinya kita menggunakan anugerah Allah yang berupa mata ini.
Suatu ketika Ummi Salamah ra berkata: Ketika saya dengan Maimunah ada di sisi Rasulullah SAW tiba-tiba masuk ketempat kami Abdullah bin Ummi Maktum, kejadian itu sesudah ayat hijab yang diperintahkan kepada kami. Rasulullah bersabda: "Berhijablah kamu daripadanya".
Kami menjawab, "Ya Rasulullah bukankah ia seorang yang buta tidak melihat dan tidak mengenal kepada kami?" Kemudian beliau menjawab, "Apakah kamu juga buta, tidakkah kamu melihat padanya?". Dalam kisah lain disebutkan pula bahwa Rasulullah SAW pernah menggerakkan tangannya untuk memalingkan wajah Al-Fadhl, ketika sahabatnya itu ketahuan tengah memandang seorang wanita asing dengan sengaja.
Dari kedua kisah ini kita mendapati bahwa Rasulullah adalah orang yang sangat menjaga pandangannya. la amat berhati-hati dalam memandang sesuatu, terutama yang berkaitan dengan memandang seseorang yang bukan muhrim kita. Semua ini, tidak lain, menunjukkan ketaatan beliau atas perintah Allah seperti yang tercantum dalam Alquran, Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat (QS. An-Nuur: 30). Dalam ayat selanjutnya Allah SWT memerintahkan pula hal yang sama pada kaum perempuan. Amat banyak hikmah yang dapat kita ambil dari menjaga pandangan itu.
Salah satunya adalah menjaga diri dari perilaku tercela. Sesungguhnya, mata kita adalah gerbang maksiat. Siapa saja yang kurang mampu menjaga pandangannya dari sesuatu yang diharamkan, maka sedikit demi sedikit ia akan terjerumus ke dalam jerat syetan. Berawal dari mata, kemudian kaki berpindah ingin mendekat dan seterusnya, hingga akhirnya sangat mungkin akan menjerumuskan manusia pada perzinahan.
Zina adalah dosa besar, yang bukan hanya dimurkai Allah, namun akibatnya pun akan dirasakan sang pelaku dan orang-orang di sekitarnya selama di dunia. Penyakit AIDS yang akan membunuh seseorang secara pelan-pelan dalam kelemahan dan keterasingan, hanyalah salah satu akibat dari perbuatan keji ini.
Menjaga pandangan bukanlah hal yang mudah dilakukan apalagi bagi kita yang hidup di zaman modern seperti ini. Lihatlah ke samping kiri, kanan, depan dan belakang kita, lawan jenis senantiasa mengelilingi? Tidak hanya di pusat-pusat keramaian, di dalam mobil angkutan umum saja, campur baur dengan lawan jenis pun tak dapat dihindarkan. Bahkan ketika berdiam dirumah saja, menahan pandangan tidak kalah susahnya. Koran, majalah dan televisi menyuguhkan pemandangan yang dapat membuat hati tergelincir karenanya.
Tak heran, ibadah kita sering berantakan. Bacaan Alquran kita kering kerontang. Berdoa pun sulit sekali khusyu apalagi sampai dapat mengeluarkan air mata penyesalan karena tidak mentaati perintah-Nya. Karena hal ini pula, menuntut ilmu menjadi sebuah pendakian yang sangat terjal.
Mendapatkannya sungguh sulit nyaris tiada terperi, sedangkan hilangnya menjadi sangat mudah sekali. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan seorang alim pada muridnya, "Wahai anakku, sesungguhnya ilmu itu adalah cahaya. Ia tidak akan mau masuk ke dalam hati yang di dalamnya kotor oleh maksiat".
Pandangan liar, tidak bisa tidak, akan mengikis kualitas iman yang tumbuh dalam hati seseorang. Iman itu tidak hilang dengan tiba-tiba dan serentak, namun periahan-lahan dan sedikit demi sedikit. Pada kenyataannya pandangan terhadap lawan jenis yang tak halal, menjadi media paling efektif untuk menghilangkan keimanan dari dalam diri.
Ia adalah salah satu senjata syetan yang sangat ampuh. Dalam Surat An-Nisaa ayat 118, syaitan laknatullah menegaskan komitmennya, "Saya benar-benar akan mengambil dari hamba-hamba Engkau bahagian yang sudah ditentukan untuk saya".
Artinya, sebagaimana sebuah riwayat menuturkan bahwa pandangan adalah panah-panah syetan, sedang syetan itu tak menginginkan apapun dari manusia selain keburukan dan kebinasaan. Maka penjagaan kita terhadap pandangan mata menjadi satu kunci pokok menuju keselamatan.
Bila saat ini, ketika tak ada tangan Rasulullah yang dapat memalingkan wajah kita dari memandang perempuan, manakala tiada teguran dari mulut suci beliau yang menyuruh para wanita berhijab dari melihat lelaki yang bukan haknya untuk dilihat, maka mengingat sabda-sabda Rasulullah SAW yang masih terpelihara ini menjadi satu keniscayaan.
Memang, dalam kondisi tertentu kita diperbolehkan memandang lawan jenis, seperti dalam proses belajar mengajar, jual beli, pengobatan, maupun persaksian. Walaupun demikian, taburilah selalu hati kita dengan firman Allah yang menjanjikan kemuliaan dan derajat yang tinggi bagi orang-orang yang mampu menjaga diri dari hal yang diharamkan-Nya.
Alhasil andaipun pada awalnya hal ini amat sulit kita lakukan, namun yakinlah bahwa barangsiapa yang bersungguh-sungguh ingin menempuh jalan Allah, maka Allah akan lebih bersungguh-sungguh lagi membimbing jalannya.
Sebagaimana firman-Nya yang tertera dalam Surat An-Nahl ayat 127-128, Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran ) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan.
Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa dan berbuat kebaikan. Akhir kata, pandangan yang terjaga dengan baik, insya Allah akan membuat seseorang dapat merasakan manisnya iman dan lezatnya mengingat Allah. Wallahua'lam bish-shawab. KH Abdullah Gymnastiar/dokrep/Januari 2004


[ Baca Selengkapnya ]...

Haji Mabrur

.
0 comments

Saudaraku, ibadah haji adalah nikmat sekaligus amanah dari Allah. Orang-orang di sekitar kita mengetahui bahwa kita telah dijamu oleh Allah. Kita pernah dimuliakan Allah dan pernah berada di tempat yang sangat dimuliakan-Nya. Saudaraku, jangan sampai kita termasuk orang yang khianat terhadap amanah yang Allah berikan pada kita.
Bukankah kita pernah mendengar bahwa ciri orang munafik itu ada tiga, yaitu jika dia berkata dia berdusta, jika dia berjanji dia tidak tepati, jikalau dia diberi amanah dia khianat. Ketahuilah, kita sekarang mengemban amanah untuk menjadi seorang suri tauladan. Sebaik-baik haji mabrur adalah haji yang mampu memberi teladan. Keteladanan adalah kekuatan bagi orang-orang yang bersungguh-sungguh menjadi tauladan.
Dia adalah orang yang amanah terhadap nikmat haji yang Allah berikan. Saudaraku, pastikanlah setelah pulang ke Tanah Air kita menjadi teladan dalam ibadah, sehingga setiap saat panggilan Allah tidak pernah kita khianati. Tidak pernah ada waktu shalat yang pernah kita abaikan. Jadikanlah tidak mau shalat sendiri karena Allah memuliakan 27 kali lipat orang yang berjamaah.
Kita harus menjadikan masjid sebagai tempat yang menyenangkan bagi kita. Jangan sampai ada haji yang pulangnya tidak mengenal shalat, jangan sampai ada haji yang tidak pernah menyentuh masjid, jangan pernah ada haji seluruh keluarganya tidak mengenal sujud. Naudzubillah mindzalik. Saudaraku, haji mabrur adalah haji yang mampu menjadi teladan di dalam berakhlak.
Karena itu, jangan pernah terlintas pikiran dan perkataan kita, sesuatu yang menjurus pada perbuatan nista, zina, dan kotor, naudzubillah mindzalik. Bagaimana mungkin orang yang telah dimuliakan di hadapan para malaikat, berlaku hina dengan berkata zina, berpikir zina, dan melumuri tubuhnya dengan perbuatan zina. Haji yang awalnya dimuliakan Allah kemudian dia lumuri dirinya dengan perbuatan nista adalah seburuk-buruknya haji.
Saudaraku, jauhilah apapun yang akan mendekatkan diri kepada perbuatan nista. Pastikan pula sepulangnya dari Tanah Suci, kita tidak rela bila mulut yang telah basah oleh kemuliaan ini ternodai oleh dusta. Dusta tidak akan pernah memuliakan kita sama sekali. Dusta adalah penjara yang membuat kita tidak pernah merdeka menjadi manusia. Ketidakjujuran tidak akan mendatangkan apapun selain kehinaan. Biarlah orang menghina kita yang penting kita tidak hina karena berbuat tidak jujur.
Saudaraku, tutur kata kita mencerminkan siapa diri kita. Semakin kotor ucapan kita, maka semakin tidak bermutu diri kita. Maka, pastikanlah seorang haji yang mabrur mampu menjadi teladan dalam memilih kata dan sikapnya. Nabi Muhammad SAW adalah seorang yang berbicaranya benar, sedikit, tapi bernilai. Sepatutnya seorang haji mabrur sangat memilih kata yang akan dia ucapkan. Tidak ada lagi bagi kita untuk senang berdebat, mengumbar emosi, ataupun memprovokasi.
Seorang haji mabrur akan berusaha untuk tidak menjadi bagian dari masalah. Ia akan berusaha menjadi bagian yang dapat menyelesaikan masalah. Saudaraku, jangan hiasi rumah kita dengan pertengkaran dan kata-kata kotor. Bangunan seindah apapun tidak nyaman oleh orang yang berkata kotor dan kasar. Alangkah baiknya apabila kita merenungi sabda Rasulullah SAW, ''Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah berkata baik atau diam.'' Pastikan seorang haji mampu menjadi teladan dalam berkata-kata.
Yang terakhir adalah keluarga kita. Jangan sampai kesibukan dalam mengejar obsesi dan keinginan, melalaikan tanggungjawab kita kepada ibu dan bapak kita. Berapa banyak pengorbanan mereka untuk membesarkan kita, tapi berapa banyak kita mengecup kedua tangannya! Kita hampir tidak punya waktu. Kita tidak tahu bagaimana seandainya orang tua kita sudah terbujur kaku. Seorang haji mabrur adalah haji yang bertanggungjawab kepada ibu bapaknya.
Bagaimana mungkin anak-anak kita bisa memuliakan kita, kalau kita durhaka kepada orang tua? Saudaraku, bangkitlah untuk menjadi anak yang berada di barisan terdepan untuk membahagiakan ibu bapak kita. Setelah itu kita penuhi tanggungjawab kepada keluarga kita. Kita harus mengantar anak-anak kita untuk mengenal arti hidup. Kesuksesan tidak berarti menjadi kaya, atau karir yang menjulang tinggi. Kesuksesan yang sebenarnya terjadi manakala kita berhasil membawa keluarga kita menuju pintu syurga. Saudaraku sekalian, tanggungjawab adalah ciri dari seorang haji mabrur.
Kita mempunyai tanggung jawab terhadap orang-orang di sekitar kita; tetangga, orang-orang fakir dan miskin. Apa yang bisa kita lakukan untuk mereka? Kita punya tanggungjawab untuk membantu orang lain menjadi lebih baik. Kita harus melihat orang lain dengan perasaan berutang: apa yang bisa saya lakukan untuk anak-anak jalanan? Apa yang bisa saya lakukan untuk orang cacat? Apa yang bisa saya lakukan untuk orang-orang miskin?
Semakin merasa berutang, semakin bertanggung jawab, maka semakin berarti hidup kita. Itulah haji yang mabrur. Haji mabrur kehadirannya bagai cahaya matahari. Ia menerangi yang gelap, menumbuhkan yang layu, menyuburkan humus dan gambut. Haji mabrur adalah kekuatan yang bisa membangunkan keluarga dan masyarakat.
Karena itu, kehadiran haji mabrur seharusnya bisa mendatangkan keberkahan bagi lingkungan di sekitarnya. Saudaraku, jadikanlah diri kita sebagai teladan di rumah. Jadikan anak-anak kita bangga memiliki ayah dan ibu seperti kita. Jadilah teladan untuk tetangga-tetangga kita, sehingga kehadiran kita menjadi semangat bagi mereka untuk menjadi lebih baik. Jadilah kita teladan di kantor.
Walaupun kita tidak bisa membagikan harta, kedudukan, karena kita hanya sebagai pegawai biasa, tetapi buatlah orang-orang merasa nyaman dengan kehadiran kita. ''Sesungguhnya sebaik-baik manusia adalah manusia yang paling banyak manfaat,'' begitulah Rasulullah SAW berpesan. Sebaik-baik haji adalah haji yang paling banyak manfaatnya bagi makhluk di sekitarnya. Mudah-mudahan Allah Yang Maha Menatap menjadikan kita haji mabrur dan mengabulkan doa kita ini. Amiin. KH Abdullah Gymnastiar/dokrep/Februari 2004


[ Baca Selengkapnya ]...

Wednesday, September 09, 2009

Suami Pemimpin Keluarga

. Wednesday, September 09, 2009
0 comments

Awal mula kehidupan seseorang berumah tangga dimulai dengan ijab kabul. Saat itulah yang halal bisa jadi haram atau sebaliknya yang haram bisa jadi halal. Demikianlah Allah telah menetapkan bahwa ijab kabul walau hanya beberapa patah kata, tapi ternyata bisa menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal. Saat itu terdapat mempelai pria, mempelai wanita, wali, dan saksi, lalu ijab-kabul dilakukan, sahlah keduanya sebagai suami-istri.
Status keduanya pun berubah, asalnya kenalan biasa tiba-tiba jadi suami, asalnya tetangga rumah tiba-tiba jadi istri. Orang tua pun yang tadinya sepasang, saat itu tambah lagi sepasang. Karenanya, andaikata seseorang berumah tangga dan dia tidak siap, serta tidak mengerti bagaimana memposisikan diri, maka rumah tangganya hanya akan menjadi awal berdatangannya aneka masalah. Ketika seorang suami tidak sadar bahwa dirinya sudah beristri, lalu bersikap seperti seorang yang belum beristri, akan jadi masalah.
Dia juga punya mertua, itupun harus menjadi bagian yang harus disadari oleh seorang suami. Setahun, dua tahun kalau Allah mengijinkan akan punya anak, yang berarti bertambah lagi status sebagai bapak. Bayangkan begitu banyak status yang disandang yang kalau tidak tahu ilmunya justru status ini akan membawa mudharat. Karenanya menikah itu tidak semudah yang diduga, pernikahan yang tanpa ilmu berarti segera bersiaplah untuk mengarungi aneka derita.
Orang yang stres dalam rumah tangganya terjadi karena ilmunya tidak memadai dengan masalah yang dihadapinya. Begitu juga bagi wanita yang menikah, ia akan jadi seorang istri. Tentu saja tidak bisa sembarangan kalau sudah menjadi istri, karena memang sudah ada ikatan tersendiri. Status juga bertambah, jadi anak dari mertua, ketika punya anak jadi ibu. Demikianlah, Allah telah menyetingnya sedemikian rupa sehingga suami dan istri, keduanya mempunyai peran yang berbeda-beda.
Tidak bisa menuntut emansipasi karena memang tidak perlu ada emansipasi, yang diperlukan adalah saling melengkapi. Seperti halnya sebuah bangunan yang menjulang tinggi, ternyata dapat berdiri kokoh karena adanya prinsip saling melengkapi. Ada semen, bata, pasir, kayu, dan bahan-bahan lainnya lalu bergabung dengan tepat sesuai posisi dan proporsinya sehingga kokohlah bangunan itu.
Sebuah rumah tangga juga demikian, jika suami tidak tahu posisi, tidak tahu hak dan kewajiban, begitu juga istri tidak tahu posisi, anak tidak tahu posisi, mertua tidak tahu posisi, maka akan seperti bangunan yang tidak diatur komposisi bahan-bahan pembangunnya, ia akan segera ambruk. Begitu juga jika mertua tidak pandai-pandai jaga diri, misal dengan mengintervensi langsung pada manajemen rumah tangga anak, maka sang mertua sebenarnya tengah mengaduk-aduk rumah tangga anaknya sendiri.
Seorang pemimpin hanya akan jadi pemimpin jika ada yang dipimpin. Artinya, jangan merasa lebih dari yang dipimpin. Seperti halnya presiden tidak usah sombong kepada rakyatnya, karena kalau tidak ada rakyat lalu mengaku jadi presiden, bisa dianggap orang gila. Makanya, presiden jangan merendahkan rakyat karena dengan adanya rakyat dia jadi presiden. Tidak layak seorang pemimpin merasa lebih dari yang dipimpin karena status pemimpin itu ada jikalau ada yang dipimpin.
Misalkan, istrinya bergelar master lulusan luar negeri sedangkan suaminya lulusan SMU, dalam hal kepemimpinan rumah tangga tetap tidak bisa jadi berbalik dengan istri menjadi pemimpin keluarga. Oleh karena itu, bagi para suami jangan sampai kehilangan kewajiban sebagai suami. Suami adalah tulang punggung keluarga, seumpama pilot bagi pesawat terbang, nakhoda bagi kapal laut, masinis bagi kereta api, sopir bagi angkutan kota, atau sais bagi sebuah delman.
Sebagai seorang pemimpin, suami pun harus berpikir bagaimana mengatur bahtera rumah tangga agar mampu berkelok-kelok dalam mengarungi badai gelombang agar bisa mendarat bersama semua awak kapal untuk menepi di pantai harapan, yaitu surga. Karenanya seorang suami harus tahu ilmu bagaimana mengarungi badai, ombak, relung, dan pusaran air, supaya selamat tiba di pantai harapan. Tidak ada salahnya ketika akan menikah kita merenung sejenak, ''Saya ini sudah punya kemampuan atau belum untuk menyelamatkan anak dan istri dalam mengarungi bahtera kehidupan hingga bisa kembali ke pantai pulang nanti?
'' Menikah bukan hanya masalah mampu cari uang, walau ini juga penting, tapi bukan salah satu yang terpenting. Suami bekerja keras membanting tulang memeras keringat, tapi ternyata tidak shalat, sungguh sangat merugi. Ingatlah karena kalau sekedar cari uang, harap tahu saja bahwa garong juga tujuannya cuma cari uang, lalu apa bedanya dengan garong? Hanya beda cara, tapi cita-citanya sama.
Buat kita cari nafkah itu termasuk dalam proses mengendalikan bahtera. Tiada lain supaya makanan yang jadi keringat statusnya halal, supaya baju yang dipakai statusnya halal, atau agar kalau beli buku juga dari rejeki yang statusnya halal. Hati-hatilah, walaupun di kantong terlihat banyak uang, tetap harus pintar-pintar mengendalikan penggunaannya, jangan main comot saja.
Seperti halnya ketika mancing ikan di tengah lautan, walaupun nampak banyak ikan, tetap kita harus hati-hati, siapa tahu yang menyangkut di pancing adalah ikan hiu yang justru bisa mengunyah kita, atau tampak manis gemulai tapi ternyata ikan duyung. Ketika ijab kabul, seorang suami harusnya bertekad, ''Saya harus mampu memimpin rumah tangga ini mengarungi episode hidup yang sebentar di dunia agar seluruh anggota awak kapal dan penumpang bisa selamat sampai tujuan akhir, yaitu surga.
'' Bahkan, jika dalam kapal ikut penumpang lain, misalkan ada pembantu, keponakan, atau yang lainnya, maka sebagai pemimpin tugasnya sama juga, yaitu harus membawa mereka ke tujuan akhir yang sama, yaitu surga. Allah SWT berfirman, ''Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu'' (QS At-Tahriim: 6). Semoga kita bisa menjadi pemimpin ideal, yaitu pemimpin yang bersungguh-sungguh mau memajukan setiap orang yang dipimpinnya. Siapapun orangnya didorong agar menjadi lebih maju. Wallahu a'lam bish-shawab. KH Abdullah Gymnastiar/dokrep/Februari 2004


[ Baca Selengkapnya ]...

Indahnya Kasih Sayang

.
0 comments

Maha Suci Allah, Zat yang mengaruniakan kasih sayang kepada semua makhluk-Nya. Tidaklah kasih sayang melekat pada diri seseorang, kecuali akan memperindah orang tersebut. Dan tidaklah kasih sayang terlepas dari diri seseorang, kecuali akan memperburuk dan menghinakan orang tersebut. Jika kemampuan kita menyayangi orang lain tercerabut, maka itulah biang dari segala bencana, karena kasih sayang Allah hanya akan diberikan kepada orang-orang yang hatinya masih memiliki kasih sayang.
Karena itu, tidak bisa tidak, kita harus berjuang dengan sekuat tenaga agar hati nurani kita hidup. Kita bisa mengasahnya dengan merasakan keterharuan dari kisah orang yang rela meluangkan waktu untuk memperhatikan orang lain. Kita dengar bagaimana ada orang yang rela bersusah-payah membacakan buku, koran, atau juga surat kepada orang-orang tuna netra sehingga mereka bisa belajar, bisa dapat informasi, dan bisa mendapatkan ilmu yang lebih luas.
Rasulullah SAW bersabda, ''Allah SWT mempunyai seratus rahmat (kasih sayang), dan menurunkan satu rahmat kepada jin, manusia, binatang, dan hewan melata. Dengan rahmat itu mereka saling berbelas-kasih dan berkasih sayang, dan dengannya pula binatang-binatang buas menyayangi anak-anaknya. Dan Ia menangguhkan 99 bagian rahmat itu sebagai kasih sayang-Nya pada hari kiamat nanti.'' (HR Muslim).
Dari hadis ini tampak bahwa walau hanya satu rahmat-Nya yang diturunkan ke bumi, namun dampaknya bagi seluruh makhluk sungguh luar biasa dahsyatnya. Karena itu sudah sepantasnya jika kita merindukan kasih sayang, perhatian, dan perlindungan Allah SWT. Tanyakanlah kembali pada diri ini sampai sejauhmana kita menghidupkan kalbu untuk berkasih sayang dengan makhluk lain?
Kasih sayang dapat diibaratkan pancaran sinar matahari di pagi hari. Dari dulu sampai sekarang ia terus-menerus memancarkan sinarnya, dan ia tidak mengharap sedikit pun sang cahaya yang telah terpancar kembali pada dirinya. Seharusnya seperti itulah sumber kasih sayang di kalbu kita yang melimpah terus tidak pernah ada habisnya. Untuk memunculkan kepekaan dalam menyayangi orang lain, kita bisa mengawalinya dengan lebih dulu menyayangi diri sendiri. Hadapkanlah tubuh ini ke cermin seraya bertanya: Apakah wajah indah ini akan bercahaya di akhirat nanti, atau justru sebaliknya, wajah ini akan gosong terbakar nyala api Jahannam?
Tataplah hitamnya mata kita, apakah mata ini, mata yang bisa menatap Allah, menatap Rasulullah SAW, menatap para kekasih Allah di surga kelak, atau malah akan terburai karena maksiat yang pernah dilakukannya? Bibir kita, apakah ia akan bisa tersenyum gembira di surga sana atau malah bibir yang lidahnya akan menjulur tercabik-cabik? Perhatikan pula tubuh tegap kita, apakah ia akan berpendar penuh cahaya di surga sana, sehingga layak berdampingan dengan pemiliki tubuh mulia, Rasulullah SAW, atau tubuh ini malah akan membara, menjadi bahan bakar bersama hangusnya batu-batu dalam kerak Jahannam?
Bersihnya kulit kita, renungkanlah apakah ia akan menjadi indah bercahaya ataukah akan hitam legam karena gosong dijilat lidah api Jahannam? Mudah-mudahan dengan bercermin sambil menafakuri diri, kita akan lebih mempunyai kekuatan untuk menjaga diri kita. Jangan pula meremehkan makhluk ciptaan Allah, sebab tidaklah Allah menciptakan makhluk-Nya dengan sia-sia. Semua yang Allah ciptakan penuh dengan ilmu dan hikmah. Semua yang bergerak, yang terlihat, yang terdengar, dan apa saja karunia Allah Azza wa Jalla adalah sarana bertafakur kalau hati ini bisa merabanya dengan penuh kasih sayang.
Dikisahkan di hari akhir datang seorang hamba ahli ibadah kepada Allah dengan membawa aneka pahala ibadah, tetapi Allah malah mencapnya sebagai ahli neraka. Ternyata karena suatu ketika si ahli ibadah ini pernah mengurung seekor kucing sehingga si kucing tidak bisa mencari makan dan tidak pula diberi makan sampai ia mati kelaparan. Ternyata walau ia seorang ahli ibadah, laknat Allah tetap menimpanya, karena tidak menyayangi makhluk lain.
Tetapi ada kisah sebaliknya, suatu waktu seorang wanita berlumur dosa sedang beristirahat di pinggir sebuah oase yang berair dalam di sebuah lembah padang pasir. Tiba-tiba datanglah seekor anjing yang menjulurkan lidahnya karena kehausan. Melihat kejadian ini, tergeraklah si wanita untuk menolongnya. Dibukalah slopnya untuk dipakai menciduk air untuk diberikan pada anjing tersebut. Subhanallah, dengan izin Allah, terampunilah dosa wanita ini. Jika hati kita mampu meraba derita makhluk lain, insya Allah keinginan untuk berbuat baik akan muncul dengan sendirinya.
Hidupnya hati hanya dapat dibuktikan dengan apa yang bisa kita lakukan untuk orang lain dengan ikhlas. Apa artinya hidup kalau tidak punya manfaat? Padahal hidup di dunia cuma sekali dan itupun hanya singgah sebentar saja. Tidak ada salahnya kita terus berpikir dan bekerja keras untuk menghidupkan kasih sayang di dalam hati. Insya Allah bagi yang telah tumbuh kasih sayang di kalbunya, Allah yang Maha Melimpah Kasih Sayang-Nya akan mengaruniakan ringannya mencari nafkah dan ringan pula dalam menafkahkannya di jalan Allah, ringan dalam mencari ilmu dan ringan pula dalam mengajarkannya, ringan dalam melatih kemampuan diri dan ringan pula dalam membela orang lain yang teraniaya, subhanallah.
Cara lain yang dianjurkan Rasulullah SAW untuk menghidupkan hati nurani agar senantiasa diliputi cahaya kasih sayang adalah dengan bersilaturahmi kepada orang-orang yang dilanda kesulitan. Datanglah ke daerah terpencil, tengok saudara-saudara kita di rumah sakit, atau pula dengan selalu mengingat umat Islam yang sedang teraniaya, seperti di Irak, Palestina, atau di tempat-tempat lainnya. Belajarlah terus untuk melihat orang yang kondisinya jauh di bawah kita, insya Allah hati kita akan melembut karena senantiasa tercahayai pancaran sinar kasih sayang. Dan hati-hatilah bagi orang yang bergaulnya hanya dengan orang-orang kaya, orang-orang terkenal, para artis, atau orang-orang elit lainnya, karena yang akan muncul justru rasa minder dan perasaan kurang dan kurang akan dunia ini, masya Allah. KH Abdullah Gymnastiar/dokrep/01 Maret 2004


[ Baca Selengkapnya ]...

Ingat Mati

.
0 comments

Rasulullah SAW bersabda, ''Ingatlah kematian. Demi Zat yang nyawaku berada dalam kekuasaan-Nya, kalau kamu mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kamu akan tertawa sedikit dan banyak menangis.''
Ada seorang teman yang sangat rajin beribadah. Shalatnya tak lepas dari linang air mata, tahajud tak pernah putus, bahkan anak dan istrinya pun diajak pula berjamaah di masjid. Selidik punya selidik, ternyata saat itu dia sedang menanggung utang. Di antara ibadah-ibadahnya itu dia selipkan doa-doa agar utangnya segera terlunasi. Selang beberapa lama, Allah Azza wa Jalla, Zat yang Mahakaya pun berkenan melunasi utang teman tersebut. Sayangnya, begitu utang terlunasi doanya mulai jarang, hilang pula motivasinya untuk beribadah. Biasanya kalau kehilangan shalat tahajud ia sedih bukan main. Tapi, lama-kelamaan tahajud tertinggal justru menjadi senang karena jadwal tidur menjadi cukup. Bahkan sebelum azan biasanya sudah menuju mesjid, tapi akhir-akhir ini datang ke mesjid justru ketika azan. Hari berikutnya ketika azan tuntas baru selesai wudhu. Lain lagi pada besok harinya, ketika azan selesai justru masih di rumah, hingga akhirnya ia pun memutuskan untuk shalat di rumah.
Begitu pun untuk shalat sunah, biasanya ketika masuk masjid shalat sunah tahiyatul masjid terlebih dulu dan salat fardhu pun selalu dibarengi shalat rawatib. Tapi sekarang saat datang lebih awal pun malah pura-pura berdiri menunggu iqamat, selalu ada saja alasannya. Sesudah iqamat biasanya memburu shaf paling awal, kini yang diburu justru shaf paling tengah, hari berikutnya ia memilih shaf sebelah pojok, bahkan lama-lama mencari shaf di dekat pintu, dengan alasan supaya tidak terlambat dua kali. Saat akan shalat sunah rawatib, ia malah menundanya dengan alasan nanti akan di rumah saja, padahal ketika sampai di rumah pun tidak dikerjakan. Entah disadari atau tidak oleh dirinya, ternyata pelan-pelan banyak ibadah yang ditinggalkan. Bahkan pergi ke majelis taklim yang biasanya rutin dilakukan, majelis ilmu di mana saja dikejar, sayangnya akhir-akhir ini kebiasaan itu malah hilang.
Ketika zikir pun biasanya selalu dihayati, sekarang justru antara apa yang diucapkan di mulut dengan suasana hati, sama sekali bak gayung tak bersambut. Mulut mengucap, tapi hati keliling dunia, masyaallah. Sudah dilakukan tanpa kesadaran, seringkali pula selalu ada alasan untuk tidak melakukannya. Saat-saat berdoa pun menjadi kering, tidak lagi memancarkan kekuatan ruhiah, tidak ada sentuhan, inilah tanda-tanda hati mulai mengeras.
Sahabat, sahalus-halus kehinaan di sisi Allah adalah tercerabutnya kedekatan kita dari sisi-Nya. Hal ini biasanya ditandai dengan kualitas ibadah yang jauh dari meningkat, atau bahkan malah menurun. Tidak bertambah bagus ibadahnya, tidak bertambah pula ilmu yang dapat membuatnya takut kepada Allah, bahkan justru maksiat pun sudah mulai dilakukan, bahkan yang bersangkutan tidak merasa rugi. Inilah tanda-tanda akan tercerabutnya nikmat berdekatan bersama Allah Azza wa Jalla. Pantaslah bila Imam Ibnu Athaillah pernah berujar, ''Rontoknya iman ini akan terjadi pelan-pelan, terkikis-kikis sedikit demi sedikit sampai akhirnya tanpa terasa habis tanpa tersisa.'' Demikianlah yang terjadi bagi orang yang tidak berusaha memelihara iman di dalam kalbunya. Karenanya jangan pernah permainkan nikmat iman di hati ini.
Kalau ibadah sudah tercerabut satu persatu, maka inilah tanda mulai tercerabutnya hidayah dari-Nya. Akibat selanjutnya mudah ditebak, ketahanan penjagaan diri menjadi blong, kata-katanya menjadi kasar, mata jelalatan tidak terkendali, dan emosinya pun mudah membara. Apalagi ketika ibadah shalat yang merupakan benteng dari perbuatan keji dan munkar mulai lambat dilakukan, kadang-kadang pula mulai ditinggalkan. Ibadah yang lain nasibnya tak jauh beda, hingga akhirnya meningallah ia dalam keadaan hilang keyakinannya kepada Allah. Inilah yang disebut su'ul khatimah (jelek di akhir), naudzhubillah. Apalah artinya hidup kalau berakhir tragis seperti ini.

Bila kita merenungi kisah di atas, nampaklah bahwa salah satu hikmah yang dapat diambil darinya adalah jika kita sedang berbuat kurang bermanfaat bahkan zalim, maka salah satu teknik mengeremnya adalah mengingat mati. Bagaimana kalau tiba-tiba kita mati, padahal kita sedang maksiat? Tidak takutkah kita mati suul khatimah?. Ternyata ingat mati menjadi bagian yang sangat penting setelah doa dan ikhtiar dalam memelihara iman di hati. Rasulullah SAW telah mengingatkan para sahabatnya untuk selalu mengingat kematian. Dikisahkan pada suatu hari Rasulullah SAW ke luar menuju masjid. Tiba-tiba beliau mendapati suatu kaum yang sedang tertawa-tawa. Maka beliau bersabda, ''Ingatlah kematian. Demi Zat yang nyawaku berada dalam kekuasaan-Nya, kalau kamu mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kamu akan tertawa sedikit dan banyak menangis.''
Mengingat mati akan membuat kita seakan punya rem dari berbuat dosa. Akibatnya di mana saja dan kapan saja kita akan senantiasa terarahkan untuk melakukan segala sesuatu hanya yang bermanfaat. Kalau kita melihat para arifin dan salafus shalih, mengingat mati bagi mereka, seumpama seorang pemuda yang menunggu kekasihnya. Di mana seorang kekasih tidak pernah melupakan janji kekasihnya. Diriwayatkan dari sahabat Hudzaifah ra bahwa ketika kematian menjemputnya ia berkata, ''Kekasih datang dalam keadaan miskin. Tiadalah beruntung siapa yang menyesali kedatangannya. Ya Allah, jika Engkau tahu bahwa kefakiran lebih aku sukai daripada kaya, sakit lebih aku sukai daripada sehat, dan kematian lebih aku sukai daripada kehidupan, maka mudahkanlah bagiku kematian sehingga aku menemui-Mu.'' Semoga kita digolongkan Allah SWT menjadi orang yang beroleh karunia khusnul khatimah. Amin. Wallahu a'lam bish-shawab. KH Adullah Gymnasiar/dokrep/Maret 2004


[ Baca Selengkapnya ]...

I'tikaf

.
0 comments

Adalah Rasulullah SAW apabila memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, selalu menghidupkan malamnya, membangunkan keluarganya, dan mengencangkan ikat pinggangnya (HR. Imam Bukhari dan Muslim dari Siti 'Aisyah).

Hadis dari Siti 'Aisyah tersebut memberi isyarat tentang adanya sunnah Rasul yang khusus dalam menghadapi sepuluh hari terakhir bulan suci Ramadhan. Pada hari-hari itu, Rasul biasa menghidupkan malam dan mengisinya dengan berbagai macam kegiatan ibadah yang menunjukkan taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah SWT. Rasul juga mengajak istri dan keluarganya serta para sahabat untuk melakukan kegiatan yang sama. Inilah yang disebut dengan kegiatan I'tikaf Asyrul - Awahir.

I'tikaf, seperti dijelaskan didalam Alquran Surat Al-Baqarah ayat 187, adalah berdiam diri di masjid melakukan kegiatan ibadah dan taqarrub kepada Allah SWT. Selain itu, dalam beri'tikaf, kita diharapkan melakukan kegiatan muhasabah (introspeksi diri) terhadap hal-hal yang lalu, melihat kekurangan dan kelemahan diri, untuk kemudian berusaha memperbaiki diri, meningkatkan kwalitas keimanan dan ketakwaan, memperbaiki hubungan dengan Allah SWT maupun dengan sesama manusia. Dalam kegiatan i'tikaf ini diharapkan ada dialog internal dengan diri sendiri secara intensif, ada proses pengenalan diri dan penyadaran diri secara jernih, siapa diri kita yang sebenarnya, masihkah kita secara konsisten menjadi hamba Allah SWT, atau telah bergeser menjadi hamba perut, hamba seksual, hamba materi, hamba kedudukan atau jabatan?

Untuk sampai pada proses tersebut, dalam i'tikaf kita ''dipandu'' dengan kegiatan-kegiatan taqarrub seperti berdoa', membaca tasbih, tahmid, takbir, tahlil, istighfar, membaca dan mentadabburi ayat-ayat Alquran. Kita pun dianjurkan untuk membawa dan mempelajari Sunnah Rasul-Sirah Nabawiyyah, salat sunnah seperti tahajjud, taubat, hajat, ataupun mendengarkan ceramah dan nasihat agama. Ada doa yang dianjurkan dibaca ketika kita melakukan i'tikaf seperti dikemukakan dalam sebuah hadis sahih riwayat Imam Ahmad, Ibn Majah dan Nasai dari Siti 'Aisyah, bahwa Rasulullah menganjurkan membaca doa Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu anni (Ya Allah, sesungguhnya engkau adalah Dzat yang Maha Pengampun, ampunilah kami dari segala dosa dan kesalahan).

Dalam beri'tikaf kita boleh melakukan kegiatan-kegiatan tambahan yang memperkuat kesadaran diri kita kepada Allah SWT maupun kepada sesama manusia, misalnya berdiskusi tentang problematika ummat, membicarakan konsep-konsep Islam tentang masalah-masalah kehidupan atau hal-hal yang situasional dan kondisional yang berhubungan dengan jamaah masjid di lingkungan kita. Pendeknya memperkuat komitmen keimanan dan ketakwaan yang terjabar dalam semua aktifitas yang akan kita lakukan. Dengan demikian, maka tujuan i'tikaf adalah sama dengan tujuan ibadah puasa itu sendiri, yaitu mudah-mudahan menjadi orang yang bertakwa (QS. Al-Baqarah ayat 183). Wallahua'lam bisshawab.

Mendisable Klik Kanan / Right Click on Blogger (Part II)

.
0 comments

silahkan ikuti langkah-langkah berikut ini :

1. Masuk ke Blog anda
2. Klik Tata Letak
3. Klik Tambah Gadget
4. Klik pilihan menu HTML/JavaScript
5. Pastekan script di bawah ini ke dalam kolom konten tersebut



<script>
var message="Right Click is Disable, by saumramadhan";
///////////////////////////////////
function clickIE4(){if (event.button==2){alert(message);return false;}}
function clickNS4(e){if (document.layers||document.getElementById&&!document.all){if (e.which==2||e.which==3){alert(message);return false;}}}
if (document.layers){document.captureEvents(Event.MOUSEDOWN);document.onmousedown=clickNS4;}
else if (document.all&&!document.getElementById){document.onmousedown=clickIE4;}
document.oncontextmenu=new Function("alert(message);return false")
</script>


6. Klik Simpan
7. Selesai

Selamat mencoba, semoga bermanfaat


[ Baca Selengkapnya ]...

 
IP
visitors browsers counter
Add to Technorati Favorites
Msn bot last visit
This Blog is proudly presented by Blog Ramadhan | Thanks to bacayuk.blogdetik.com